Jumat, 15 November 2024

TEKS ARGUMENTASI

 

A.    Pengertian

Teks argumentasi adalah teks yang alasan-alasan logis dan memiliki bukti kuat untuk memperkuat sebuah pendapat atau opini.

 

B.     Struktur Teks Argumentasi

            1.      Pendahuluan

a.       Pernyataan tesis

Kalimat yang berisi pendapat atau gagasan utama yang akan dibuktikan.

b.      Latar belakang masalah

Penjelasan singkat mengenai isu atau permasalahan yang akan dibahas.

c.       Rumusan masalah

Pertanyaan yang akan dijawab dalam teks argumentasi.

           2.      Argumentasi

a.       Premis

Alasan-alasan yang mendukung pernyataan tesis.

b.      Bukti

Fakta, data, contoh, atau pendapat ahli yang memperkuat premis

c.       Penjelasan

Uraian yang menjelaskan hubungan antara premis dan bukti.

           3.      Penutup

a.       Reiterasi tesis

Pengulangan pernyataan tesis dengan kata-kata yang berbeda.

b.      Simpulan

Rangkuman dari seluruh argumen yang telah disampaikan.

c.       Saran atau rekomendasi

Tindakan yang sebaiknya dilakukan berdasarkan argumen yang telah disampaikan.

 

C.    Ciri-ciri Teks Argumentasi

            1.     Bahasa yang digunakan

            Formal, objektif, dan meyakinkan.

            2.     Kalimat

            Menggunakan kalimat kompleks dan majemuk untuk menyampaikan ide yang kompleks.

            3.     Cakupan topik

            Beragam, mulai dari isu sosial, politik, ekonomi, hingga budaya.

            4.     Tujuan

            Memengaruhi pembaca untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan pendapat penulis.

 

D.    Jenis-jenis Argumen

           1.      Argumen faktual

            Berdasarkan fakta yang dapat diverifikasi.

           2.      Argumen otoritatif

           Berdasarkan pendapat ahli atau orang yang dianggap berwenang.

           3.      Argumen analogi

           Membandingkan dua hal yang berbeda untuk menjelaskan suatu konsep.

           4.      Argumen sebab-akibat

            Menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua peristiwa.

 

E.     Contoh Teks Argumentasi

Topik: Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah

 

Pendahuluan:

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam pembentukan generasi muda yang berkualitas. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pendidikan karakter seringkali terabaikan. Padahal, pendidikan karakter memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk siswa menjadi individu yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi tantangan zaman.

 

Argumentasi:

Pertama, pendidikan karakter dapat membentuk siswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Dengan mempelajari nilai-nilai moral dan etika, siswa akan terbiasa bersikap jujur, adil, dan toleran. Kedua, pendidikan karakter dapat meningkatkan prestasi akademik siswa. Siswa yang memiliki karakter yang baik cenderung lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Ketiga, pendidikan karakter dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan. Siswa yang memiliki karakter yang kuat akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis dan mampu mengatasi berbagai masalah.

 

Penutup:

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang berkualitas. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih serius dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter di sekolah.

CERPEN


A.    Pengertian

Cerita dengan konflik tunggal, yaitu hanya konflik tokoh utama.

 

B.    Struktur

1.        Abstrak

Gambaran awal cerita yang biasanya berupa deskripsi latar.

2.       Orientasi

Pengenalan cerita yang biasanya berupa pengenalan tokoh

3.       Komplikasi

Permasalahan antartokoh.

4.       Resolusi

Penyelesaian masalah.

5.       Evaluasi

Gambaran nilai cerita (amanat).

6.       Koda

Gambaran akhir cerita yang biasanya berupa penutup

 

C.    Ciri (kaidah) kebahasaan

1.        Memiliki unsur intrinsik

2.       Memiliki majas (gaya bahasa)

3.       Memiliki pronomina (kata ganti orang)

a.       Kata ganti orang pertama

1)        Pengertian

Kata yang digunakan untuk mengganti nama orang yang sedang berbicara.

2)      Jenis

a)      Kata ganti orang pertama tunggal

Contoh: aku, saya

b)      Kata ganti orang pertama jamak (banyak)

Contoh: kami, kita

b.       Kata ganti orang kedua

1)        Pengertian

Kata yang digunakan untuk mengganti nama orang yang sedang mendengarkan.

2)      Jenis

a)      Kata ganti orang kedua tunggal

Contoh: kamu, engkau, kau, Anda

b)      Kata ganti orang kedua jamak (banyak)

Contoh: kalian, Anda sekalian

c.       Kata ganti orang ketiga

1)        Pengertian

Kata yang digunakan untuk mengganti nama orang yang tidak terlibat dalam percakapan.

2)      Jenis

a)      Kata ganti orang ketiga tunggal

Contoh: dia, beliau

b)      Kata ganti orang ketiga jamak (banyak)

Contoh: mereka

 

4.       Meiliki klitika (kata ganti berupa imbuhan)

a.       Proklitik

Kata ganti yang mengawali kata kerja dasar (tak berimbuhan)

Contoh: kutarik, kaudorong, diapukul

b.       Enklitik

Kata ganti yang mengakhiri kata benda untuk menyatakan kepemilikan,

Contoh: bukuku, mobilmu, rumahnya.

 

5.       Memiliki konjungsi

a.       Konjungsi temporal (waktu)

Contoh: sebelum, setelah, ketika dan sejenisnya.

b.       Konjungsi kausalitas (sebab akibat)

Contoh: karena, maka, sehingga, dengan demikian, jadi dan sejenisnya.

 

6.       Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung

a.       Kalimat langsung

Kalimat yang langsung diucapkan oleh tokoh yang ditandai dengan tanda petik.

Contoh: “Kapan kamu datang?” tanya Toni kepada Adi.

b.       Kalimat tidak langsung

Kalimat yang disampaikan oleh penulis.

Contoh: Toni menanyakan kedatangan Adi.

 

7.       Menggunakan ragam bahasa baku dan tidak baku

a.       Bahasa baku

Bahasa yang formal atau resmi.

Contoh: “Untuk apa kamu datang?”

b.       Bahasa tidak baku

Bahasa yang tidak formal atau tidak resmi.

Contoh: “Ngapain kamu dateng?”

 

 


PROSA

A.       Pengertian prosa

Karya sastra berupa cerita yang disampaikan secara lisan ataupun tertulis


B.       Jenis Prosa

 1      Prosa lama

a      Pengertian prosa lama

Prosa (cerita) zaman dulu yang diciptakan sebelum adanya peradaban tulis-menulis.

b      Istilah lain prosa lama

(1)      Sastra lisan

Disebut sastra lisan karena disebarluaskan melalui lisan secara turun-temurun.

(2)    Cerita rakyat

Disebut cerita rakyat karena dikarang dan disebarluaskan oleh kelompok rakyat tertentu. Contohnya cerita rakyat Paser, cerita rakyat Kutai dan sebagainya.

(3)    Dongeng

Disebut dongeng karena prosa lama berisikan cerita karangan (tidak nyata).

c       Jenis prosa lama

(1)      Fabel

Cerita bertokohkan binatang yang memiliki watak seperti manusia.

(2)    Legenda

Cerita tentang asal-usul suatu tempat

(3)    Mite

Cerita tentang dunia gaib.

Mitos   à berhubungan dengan mite (cerita gaib)

(4)    Hikayat

Cerita tentang perjalanan hidup seorang tokoh yang mengandung hikmah (pelajaran hidup). Contohnya hikayat Abu Nawas, hikayat Hang Tuah dan sebagainya.

(5)    Sage

Cerita tentang kepahlawanan.

 

2      Prosa baru

a      Pengertian prosa baru

Prosa baru adalah cerita yang dikarang atau disusun setelah adanya peradaban tulis-menulis.

b      Jenis prosa baru

(1)      Roman

Cerita dengan konflik yang kompleks.

Istilah roman berasal dari peradaban eropa (sebelum Indonesia merdeka).

(2)    Novel

Cerita dengan konflik yang kompleks.

Istilah novel berasal dari peradaban Amerika (setelah Indonesia merdeka).

(3)    Cerpen

Cerita dengan konflik tunggal, yaitu hanya konflik tokoh utama.

(4)    Cergam (komik)

Cerita yang disertai gambar sebagai ilustrasi.

(5)    Cerbung

Cerita bersambung yang biasanya dimuat di media massa cetak.

 

3      Prosa modern

a      Pengertian prosa modern

Prosa modern adalah cerita yang disusun dalam bentuk berbeda dari prosa baru.

b      Jenis prosa modern

(1)      Novelet

Cerita dengan konflik tidak terlalu kompleks sekaligus tidak terlalu pendek.

(2)    Fiksi mini

Cerita dengan konflik tunggal dengan jumlah 1—5 paragraf pendek.

 

 

CERPEN TRAGEDI IV

MALIN KUNDANG SI ANAK DURHAKA Sumber: www.cerita.web.id Dahulu kala, di Minang, Sumatera Barat, hiduplah sepasang ibu dan anak dalam kondisi...