LAGU SENDU
M. Ardin Katoeng
Maukah kau dengar suara itu
Kini di sin! di bawah pilar-pilar kembara
Dalam hembusan napas kesenduan
Dan birunya langit terlalu membekas dalam dadanya
Angin pun membiaskan pelangi di wajahnya
Ke jiwanya sepi: dari renggutan dukana
Pada gairahnya sebuah cerita
Tercermin pada kabutnya embun pagi
Bagi suatu harapan yang datang dengan tatapan
Lalu bintang-bintang mengalir pada nadinya
Memahat kenanga, memahat kasihnya
Menantang pandangannya, melepas kalapu
Rindunya pada angin menderu
Birunya laut, birunya hatinya
Berbinar pada malamnya yang datang tiada berdebu
Dia sendiri tenggelam dalam lagunya