Senin, 29 April 2024

TEKS PROSEDUR

A.   Pengertian teks prosedur

Teks (informasi) yang berisikan cara atau aturan dalam melakukan sesuatu

 

B.   Struktur teks prosedur

1.      Orientasi (pernyataan umum)

2.      Langkah-langkah (tahapan)

3.      Reorientasi (penutup)

 

C.   Ciri kebahasaan teks prosedur

1.      Memiliki kalimat imperatif (perintah)

2.      Memiliki kata kerja perintah

3.      Memiliki konjungsi temporal (kata hubung waktu)

4.      Memiliki konjungsi syarat (jika, apabila)

 

D.   Contoh

Prosedur mencuci tangan

1.      Basahi tangan!

2.      Gosoklah tangan dengan sabun!

3.      Bilas tangan hingga bersih!

 

E.    Merancang pernyataan umum dari tahapan-tahapan teks prosedur

Prosedur Mencuci Tangan

 

Kebersihan adalah pangkal kesehatan. Karena itu, kita harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan kita. Adapun salah satu kebersihan yang harus selalu kita jaga adalah kebersihan tangan karena tangan merupakan organ vital yang berfungsi untuk memegang atau menyentuh banyak benda sehingga peluang tertempeli virus, kuman, dan bakteri pun sangat besar. Karena itu, kita harus sering mencuci tangan kita.

 

Berikut prosedur mencuci tangan dengan benar.

1.      Basahi tangan!

2.      Gosoklah tangan dengan sabun!

3.      Bilas tangan hingga bersih!

 

F.    Mengonstruksi informasi dalam teks prosedur

Konstruksi              à susunan

Mengonstruksi       à menyusun

Menyusun informasi penjelas tiap tahapan dalam teks prosedur

 

Contoh informasi penjelas tiap tahapan

1.      Basahi tangan!

Basahilah kedua tangan secara merata atau bolak-balik, baik telapak maupun punggung telapak tangan! Jika tangan dalam kondisi kotor karena debu ataupun tanah, hilangkanlah debu atau tanah itu terlebih dahulu!

 

2.      Gosoklah tangan dengan sabun!

Setelah tangan basah, tuangkanlah sabun ke dalam telapak tangan, lalu gosoklah kedua telapak tangan secara bergantian! Sabun harus merata hingga ke sela-sela jari agar kuman, virus, ataupun bakteri benar-benar mati.

 

3.      Bilas tangan hingga bersih!

Tangan yang dipenuhi busa sabun, harus dibilas hingga sabun tak bersisa di tangan. Adapun tanda bahwa tangan sudah bersih dari sabun adalah tangan tidak lagi terasa licin apabila digosok-gosok.

 

G.   Menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur

1.      Menganalisis struktur teks prosedur

Struktur teks kurang lengkap, yaitu tidak ada penutup (reorientasi). Seharusnya diakhiri dengan pernyataan berikut.

“Dengan mencuci tangan hingga bersih, semoga kita bisa terhindar dari penyakit.”

 

2.      Menganalisis ciri kebahasaan teks prosedur

Sedangkan secara ciri kebahasaan, teks prosedur tersebut memiliki

a.      Kalimat perintah

b.      Kata perintah

c.       Konjungsi temporal

 

Kamis, 23 November 2023

UNSUR INTRINSIK PROSA

 A.     PENGERTIAN UNSUR INTRINSIK PROSA

             1.        Unsur berarti bagian

             2.      Intrinsik berarti pembangun dari dalam

             3.      Prosa berarti karya sastra berupa cerita (karangan bebas)

 

Dengan demikian, unsur intrinsik prosa berarti bagian-bagian cerita yang membangun dari dalam cerita tersebut

 

B.     UNSUR-UNSUR INTRINSIK PROSA

            1.        Tema

             Inti cerita

 

            2.      Amanat

             Pesan kebaikan yang terkandung dalam cerita

 

           3.      Penokohan

a.      Pengertian

Hal-hal yang berkaitan dengan tokoh dalam cerita

 

b.      Aspek penokohan

1)       Nama tokoh

Nama tokoh dalam cerita

 

2)     Watak tokoh

Watak yang tergambar dalam cerita

 

3)     Jenis tokoh

a)     Berdasarkan dominasi dalam cerita

(1)    Tokoh utama

Tokoh yang dominan diceritakan

 

(2)   Tokoh sampingan

Tokoh yang tidak dominan diceritakan

 

b)     Berdasarkan perkembangan watak tokoh

(1)    Tokoh statis

Tokoh dengan watak yang tidak mengalami perubahan dari awal hingga akhir cerita

 

(2)   Tokoh dinamis

Tokoh dengan watak yang mengalami perubahan

 

c)      Berdasarkan kesejalanan watak tokoh dengan amanat

(1)    Tokoh protagonis

Tokoh dengan watak yang baik (sejalan dengan amanat)

 

(2)   Tokoh antagonis

Tokoh dengan watak yang tidak baik (tidak sejalan dengan amanat)

 

(3)   Tokoh tritagonis

Tokoh dengan watak yang menengahi protagonis dan tritagonis

 

4)     Teknik penokohan

a)     Pengertian

Cara pengarang dalam menggambarkan watak tokoh

 

b)     Jenis teknik penokohan

(1)    Penyebutan secara langsung

Watak tokoh disebutkan langsung oleh pengarang

 

Contoh:

Rudi takut menemui pamannya yang pemarah.

 

(2)   Tindakan tokoh

Watak tokoh digambarkan dari tindakannya dalam cerita

 

Contoh:

Mengetahui anaknya mendapat nilai 70, ia langsung menggebrak meja, lalu memaki anaknya.

 

(3)   Penjelasan tokoh lain

Watak tokoh digambarkan oleh tokoh lain.

 

Contoh:

Rudi berpesan kepada adiknya, "Hati-hati kalau bicara dengan Paman. Beliau itu pemarah."

 

(4)  Pola pikir tokoh

Watak digambarkan oleh pola pikir tokoh tersebut

Contoh:

Ia merasa tidak terima atas perlakuan yang ia dapatkan. Ia pun berencana akan melakukan perhitungan dengan orang-orang di kampungnya.

 

          4.      Latar

a.      Pengertian

Latar adalah keterangan tentang waktu, tempat, dan suasana dalam penggalan cerita (tahapan alur)

 

b.      Jenis

1)       Tempat

Tempat terjadinya penggalan cerita, baik dalam cakupan luas (nama wilayah: Bali, Medan dsb.) maupun sempit (jenis lokasi: teras, kelas dsb.)

 

2)     Waktu

Waktu terjadinya penggalan cerita, baik dalam cakupan luas (tanggal, bulan, tahun dsb.) maupun sempit (pagi, siang, sore dsb.)

 

3)     Suasana

Suasana terjadinya penggalan cerita yang terasa pada tiap penggalan cerita (tahapan alur)

 

           5.      Alur

a.      Pengertian

Jalan cerita berdasarkan tahapan alur

 

b.      Jenis

1)       Maju

Kronologi cerita disampaikan secara berurutan, misalnya dari pagi menuju siang, kemudian sore, lalu malam

 

2)     Mundur

Kronologi cerita disampaikan secara mundur, misalnya dari malam mundur ke sore, kemudian mundur lagi ke siang, lalu mundur lagi ke pagi

 

3)     Campuran

Kronologi cerita disampaikan secara maju dan mundur (bolak-balik), misalnya dari pagi menuju malam, kemudian kembali ke siang, lalu sore

 

           6.      Majas/gaya bahasa

a.      Pengertian

Bahasa yang bergaya (tidak wajar artinya)

 

b.      Jenis

1)       Hiperbola

a)     Pengertian

Majas yang menyatakan sesuatu dengan kadar/nilai yang berlebihan

 

b)     Contoh

Ia menangis dengan air mata yang mengalir deras.

 

2)     Litotes

a)     Pengertian

Majas yang menyatakan sesuatu dengan kadar/nilai yang dikurangi

 

b)     Contoh

Ayah bekerja untuk mencari sesuap nasi.

 

3)     Personifikasi

a)     Pengertian

Majas yang menyatakan tindakan orang (person) yang dilakukan oleh bukan orang

 

b)     Contoh

Burung peliharaan ayah bernyanyi sepanjang hari.

 

4)     Metafora

a)     Pengertian

Majas yang menyatakan sesuatu dengan hal lain yang memiliki kesamaan sifat

 

b)     Contoh

Aku dan dia sudah sehati sejak dulu.

 

5)     Ironi

a)     Pengertian

Majas pertentangan yang menyatakan sindiran yang diawali dengan seolah-olah memuji

 

b)     Contoh

Sungguh pintar ya kamu, materi dasar aja kamu belum paham-paham.

 

6)     Eufimisme

a)     Pengertian

Majas yang menyatakan sesuatu dengan hal lain yang lebih halus (sopan)

 

b)     Contoh

Karena sudah tidak kuat menahan sakit perut, ia pun akhirnya izin ke belakang.

 

7)      Simile

a)     Pengertian

Majas yang menyatakan sesuatu dengan hal lain karena memiliki unsur kemiripan (similiar) dengan menggunakan kata hubung seperti, bagaikan, umpama, laksana dsb

 

b)     Contoh

Tubuhnya kurus tinggi seperti tiang listrik.

 

8)     Paradoks

a)     Pengertian

Majas yang menyatakan suatu kondisi yang berlawanan dari yang seharusnya

 

b)     Contoh

Ia selalu merasa kesepian apabila tinggal di perkotaan yang ramai.

 

           7.      Sudut pandang

a.      Pengertian

Sudut (posisi) penulis pandang dalam memandang cerita

 

b.      Jenis

1)       SP orang pertama

a)     Pengertian

Penulis melihat cerita dari dalam cerita sehingga penuilis terlibat dalam cerita tersebut dengan cara menjadi salah satu tokoh

 

b)     Jenis

(1)    SP orang pertama pelaku utama

Penulis memosisikan dirinya sebagai pelaku utama

 

(2)   SP orang pertama pelaku sampingan

Penulis memosisikan dirinya sebagai pelaku sampingan

 

2)     SP orang ketiga

a)     Pengertian

Penulis melihat cerita dari luar cerita sehingga tidak terlibat dalam cerita tersebut

 

b)     Jenis

(1)    SP orang ketiga biasa (terbatas)

Penulis hanya menceritakan hal-hal yang tampak oleh mata, seolah-olah tidak mengetahui perasaan (isi hati) dan masa lalu tokoh dalam cerita yang dibuatnya

 

(2)   SP orang ketiga serbatahu

Penulis menceritakan apa saja hingga perasaan (isi hati) dan masa lalu tokoh dalam cerita yang dibuatnya

TEKS PROSEDUR

A.    Pengertian teks prosedur Teks (informasi) yang berisikan cara atau aturan dalam melakukan sesuatu   B.    Struktur teks prosedur...