Senin, 08 September 2025

TEKS ANEKDOT


A.       Contoh Teks Anekdot

Sekali Pakai

 

Seorang warga Samarinda yang berprofesi sebagai sopir travel bandara, diajak ngobrol penumpangnya yang merupakan warga negara Inggris. Si bule Inggris itu baru pertama kali ke Samarinda. Tujuannya adalah meninjau lokasi pertambangan batubara yang ada di daerah Palaran. Ketika sampai di Tepian Mahakam, ia melihat anak-anak bermain sepak bola di lapangan Tepian. Si Bule Inggris pun berkomentar.

“Wah, ramai juga sepak bola di Indonesia ya!”

“Iya, Mr. Bule. Kami ini bangsa pecinta sepak bola.”

“Tapi menurut saya, prestasi Indonesia tidak akan bisa mengalahkan Inggris kalau Indonesia ini masih miskin.”

“Ndak juga harus kaya kali, Mr. Brasil aja ndak kaya-kaya amat, tapi bisa lima kali juara dunia.”

“Oh, beda itu. Orang-orang Brasil itu banyak main di Eropa, terutama Inggris. Jadi, mereka sudah terbiasa diperlakukan seperti orang kaya di sana."

Orang Samarinda tampak bingung.

"E... Kamu bingung ya? Jadi begini maksud saya. Di Liga Inggris, kami itu tidak pelit. Uang kami banyak. Dalam satu laga, kami terbiasa menyiapkan sepuluh bola. Meskipun bola yang terpakai cuma satu, sepuluh bola itu tidak kami pakai lagi, langsung kami beri ke orang lain. Kaos pemain juga begitu. Kami siapkan lima kaos tiap pemain. Sepatu pemain pun begitu. Semuanya sekali pakai. Pokoknya kami ini kaya.”

“Ah, Mr. Bule belagu! Gitu aja sombong! Kalau begitu urusannya, kami lebih kaya dari Inggris. Biarpun kami tidak seperti liga Inggris yang pemakaian bola, sepatu, dan kaosnya cuma sekali pakai, kami jelas lebih kaya dari kalian."

"Ah, apa buktinya?"

"Kalau cuma kaos, bola, dan sepatu, itu ndak seberapa. Kami, orang Kalimantan Timur, punya stadion internasional yang sekali pakai."

"Ah, tidak percaya saya. Mana buktinya?"

"Itu!!!!" sambil menunjuk Stadion Palaran.

Si Bule pun hanya terdiam dan malu melihat betapa kayanya Kaltim yang memiliki stadion bertaraf Internasional hanya untuk sekali pakai.



 

Penguasa Dunia

 

Dua pemuda Yahudi cerdas lagi nongkrong di kafe, ngopi sambil diskusi serius. Salah satunya membuka tas dan mengeluarkan setumpuk kertas tebal.

“Bro, aku baru selesai nulis buku. Judulnya Rahasia Jadi Penguasa Dunia. Kalau bangsa kita jalanin isi buku ini, yakin deh, kita bakal pimpin peradaban.”

Temannya penasaran, membaca sekilas, lalu mendelik.

“Lho, ini… kok kayak déjà vu? Kayaknya aku pernah baca. Jangan-jangan ini isinya dari kitab orang Islam?”

“Yo a, bener banget, Bro! Semua aku comot dari Al-Qur’an.”

“Lah, terus kamu nggak takut ketahuan?”

“Ketahuan apanya? Santai aja, aman."

"Aman gimana?"

"Orang Islam itu kebanyakan seneng bacanya aja. Kalau sudah baca, mereka bakal tenang karena ngerasa udah dapat banyak pahala buat bekal masuk surga. Atau mentok-mentoknya, paling baca quran buat dilombakan."

"Lomba apa?"

"Ada lomba merdu-merduan suara, ada lomba banyak-banyakan hafalan, ada juga lomba cepat-cepat dan banyak-banyakan khataman, terutama kalau bulan Ramadan."

"Jadi, mereka gak paham isinya ya?"

"Kebanyakan sih gitu! Kalaupun paham, ya gak diamalkan, terutama ayat-ayat yang ada ilmu pengetahuannya. Bagi mereka, yang penting itu akhirat. Kalau ilmu pengetahuan, itu cuma untuk kehidupan dunia. Apalagi untuk memahami ayat-ayat ilmu pengetahuan itu kan perlu akal, nah, mereka itu paling anti kalau harus pake akal buat memahami Al Quran.

"Wk wk wk wk…. Bener juga ya!

Pokoknya kalau urusan ngamalin al Quran, tujuan mereka itu mentok-mentoknya biar masuk surga."

"Wk wk wk wk…. Iya, iya. Aku tahu itu."

"Kamu tahu pentingnya persatuan kan?"

"Iya. Kenapa emang?"

"Dalam Al Quran, persatuan itu ditekankan banget. Tapi nyatanya? Mereka justru paling sering kelahi antarormas atau antaraliran. Pokoknya kalau udah fanatik sama aliran atau tokoh tertentu, mereka bakal siap mati, dah! Iya, kan?"

"Wk wk wk… Iya,  iya. Bener banget itu, bro!"

"Perintah kerja keras ada juga kan kubahas?"

"Iya, ada tadi."

"Itu juga sama. Bagi mereka, kerja keras itu justru bakal bikin mereka lupa dengan kehidupan akhirat. Buat apa mengejar dunia? Itu cuma sementara. Atau kalau nggak, yang penting soleh, rajin doa, nanti keajaiban rezeki bakal datang sendiri."

"Wk wk wk wk…. Itu konyol banget sih, bro…"

"Makanya aku gak takut."

Wuih…. Kelas memang. Ternyata itu alasanmu? Iya, iya, iya…. Pantes aja kamu bisa dapat gelar doktor bidang teologi. Pemikiranmu terbukti cerdas, kritis, sekaligus sadis.”

"Wk wk wk wk…." tawa mereka pun pecah bersamaan.

Akhirnya, naskah buku itu pun diterima penerbit, dan laris manis di pasaran. Bahkan pembelinya bukan hanya dari kalangan mereka, melainkan juga dari kalangan umat Islam. Apakah itu untuk dibaca? Belum tentu! Yang penting bisa dipajang di lemari buku yang ada di ruang tamu.

 

B.       Pengertian

Teks cerita lucu yang mengandung pesan sindiran.

 

C.       Struktur (susunan)

1.      Abstraksi              à Gambaran

2.      Orientasi              à Pengenalan

3.      Krisis                    à Masalah

4.      Reaksi                 à Tanggapan

5.      Koda                    à Penutup

 

D.       Ciri kebahasaan

1.      Menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu

2.      Menggunakan kalimat retoris

3.      Menggunakan konjungsi waktu dan sebab akibat

4.      Menggunakan kata kerja aksi

5.      Menggunakan kalimat perintah dan atau seru

 


TEKS ANEKDOT

A.        Contoh Teks Anekdot Sekali Pakai   Seorang warga Samarinda yang berprofesi sebagai sopir travel bandara, diajak ngobrol pe...